Kamis, 01 Mei 2014

Jodoh Larinya Kemana ??? Part 3

Boy pun masih bingung kenapa Unge pergi meninggalkannya.
" Oh iya salah gue sih emang napa gue nanya hal yang kayak gituannya ya ?? " tukas Boy.
Unge nampak bersedih, mau sampai kapan ia harus bersedih dan menutup diri juga hati untuk pria lain selain Boy yang selalu menemani hari-harinya selama di bandung.
Unge pun memutuskan untuk pergi ke jakarta kembali karna hari esok adalah saatnya ia bekerja dan kembali dengan tumpukan kertas-kertas yang penuh dengan angka-angka.
" Gue mulai stress sama kerjaan gue ini !" Gumamnya dalam hati.
Tiba-tiba rekan kerja Unge pun memanggilnya dan mengajak ngobrol sebentar dan tibalah pada pokok pembicaraan .
" Nge ayooolah gue butuh duit nih, lo bisa kan bantu gue ? Nanti gue pun juga bisa bantuin lo deh ! "
Ira pun terus memohon-mohon pada Unge dengan raut memelas ditambah rayuan basi.
" Lo mau bantuin gue juga emang ? " tanya Unge sembari wajah yang genit.
" Iya selama gue bisa tapi Nge..." jawab Ira dengan wajah penyesalan.
" Lo mau gak Ra mata-matain mantan pacar gue, tapi masalahnya mantan pacar gue ini sudah menikah satu bulan yang lalu. "
" Gila lo Nge ! Gak mau gue ahh.. enak aja lo yang ada nanti gue kena dampratan bininya lagi. " jawab Ira dengan memalingkan wajahnya.
" Heh, gini deh pokoknya utang-utang lo lunas dah, gimana ? Lo kan perantau ? " tantang Unge pada Ira.
" Lo pikir, lo bukan perantau juga emang ? "
" Haha.. setidaknya gue perantau elegant, pantrangan bagi gue untuk memelas-memelas kayak lo gitu Ra. "
" Ya udah gue ngalah, gue harus berbuat gimana ? "
Mereka berdua pun lama mengobrolkan rencananya itu. Hingga akhirnya Ira pun menyetujui semua rencana Unge.
" Jadi gue itu ceritanya temen mantan pacar lo yang mau kasih kejutan, dan gue harus kongkalikong dulu sama bininya dan dengan syarat jangan bilang-bilang sama lakinya gitu ? " tanya kembali Ira saat semuanya sudah terangkum.
Unge pun hanya memberikan kode dengan mengacungkan satu jempol.
Tak banyak berharap dari semua rencana yang Unge rancang berhasil, minimal Unge hanya ingin tahu, apakah Tina tahu kalau Arlan adalah mantan pacarnya Unge.
Unge pun menelpon Boy untuk menceritakan semua rencanya itu yang akan ditokohi oleh Ira rekan kerja Unge sendiri dengan bayaran Hutang Lunas.
" Boy gimana seru gak rencana gue itu ? "
" Lo adalah wanita teraneh, ngapain lo jauh-jauh pakai suruh temen lo si Ira buat jadi tokohnya, terus si Ira harus bolak-balik ke bandung dong ? "
" Iya gak apa-apalah nanti kan masalah akomodasi gue yang tanggung, gue suruh si Ira buat datang ke bandung barengan sama gue kuliah weekend. "
" Gue gak yakin ini akan berhasil ! "
" Heh Boy, jangankan lo, gue oun juga sama tapi setidaknya gue ada usahalah ya minimal. "
" Usaha lo mubazir Nge. Lagian lo ngapain sih masih ngarepin juga Arlan balikan sama lo, nunggu Arlan cerai sama Tina ? Aduh Nge, gak ada duda yang terhormat lainnya apa ya ?"
" Boy gue perhatiin omongan lo sekarang ini kayaknya lain ya.. maksudnya lo jadi kayak cewek Boy !"
Unge pun merasa heran dengan jawaban Boy akhir-akhir ini yang terlihat seperti remaja sesungguhnya yang senang bergosip.
Boy malah sejenak terdiam, seolah mengiyakan semua tuduhan Unge.
" Halo Boy, masih nyambung gak nih Boy teleponnya ? "
Boy pun mematikan telepon dari Unge.
Ada apa dengan Boy ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar