Selasa, 03 Juni 2014

Be honesty

Jujur itu akan mendapatkan reaksi yang meyakitkan dari orang-orang yang mendengar pernyataan kejujuran. Pahit benar memang rasanya, tetapi ya...inilah kejujuran.
Saat aku mengakui, “Ya, sayang itu semua adalah asset yang aku miliki, kenapa ? Kamu kaget aku lebih kaya dari kamu ?”.
Saat aku mengakui, “Ma, maafin aku, aku gak lulus!”.
Saat aku mengakui, “Kak, sebenarnya aku yang ceritain tentang pacar kakak baru itu sama mantan kakak.”.
Reaksi jawaban dari tiga kejujuranku di atas adalah, “Pembohong, bodoh dan mulut ember korban susu formula di  tahun 90.” Ada yang nyambung ada yang tidak nyambung juga, akan aku hargai jawaban mereka karna aku sudah berkata jujur. Dan ada satu hal lagi, aku pun juga sama aku pernah menerima salah satu kejujuran dari mantan pacarku dulu yang bernama Raymon.
“Sayang, kamu tahu gak aku punya sesuatu buat kamu.”
Aku pun bertanya pada Raymon dengan rasa penuh penasaran,
“Apa sayang aku boleh tahu gak ?”
“Boleh dong ! Aku punya pacar dua sayang! “
Sesaat semuanya terhenti selain detak jantungku.
Hening. Aku berpikir, apakah Ray ini bercanda atau serius, karna Ray ini adalah mahasiswa fakultas Seni yang kuliah di kampusku juga.
“Kamu itu ya bercanda mulu !” aku pun mencubit lengannya dengan lembut.
“Sayang coba aku tanya. Ada wajah bercanda gak dari raut wajahku ini ?”
Aku mulai yakin bahwa aku adalah istri mudanya (pacar keduanya). Aku langsung geram. Aku murka. Aku muak. Aku cabik wajahnya dengan kuku-kuku di jari tanganku yang indah.
“Lo brengsek monyet !!!”
Croooooooot! (Maaf salah bunyinya) Sreeeeeeeetttttt!
Bunyi gurih-gurih nyoooy itu membekas di wajahnya Ray. Dan Ray pun mengerang kesakitan.
“Aww! Aku tahu aku pantas dapat perlakuan ini dari kamu. Tapi mau gimana lagi ini kenyataan sayang ! “
Ray masih memanggilku dengan panggilan sayang.
“Salah gue ? Bilang sama gue letak kesalahan gue selama ini sama lo dimana ?” tanyaku yang menangis haru biru.
“Kamu bohong sama aku ? Ingat kan Nge, saat kamu bilang sama aku kalau ternyata semua asset itu adalah milik kamu, bukan milik ayah kamu. “
Ray pun akhirnya memanggilku dengan nama panggilanku sesungguhnya.
Itulah kejujuran yang harus aku terima, saat Raymon ternyata memiliki dua wanita dan salah satunya aku.
Awalnya aku ragu dengan kejujuran yang pahit itu, tapi aku berpikir lagi, mau sampai kapan aku akan dibohonginya terus-menerus. Berarti ada bagusnya dia telah berkata jujur. Dan hingga detik ini, aku mulai terbiasa dengan orang-orang yang berbicara jujur padaku.
Terkadang berbohong itu memang sungguh manis, berakting dengan indah tanpa kamera. Seperti pemain pencak silatlah. Loh ???

“Sepenggal kisah,
Hari ini adalah resmi satu tahun aku tanpanya, dan ini berarti nazarku berhasil, kami bisa melepaskan ikatan kami yang sempat diwarnai dengan pertengkaran. Semua kisah dengannya sudah berakhir, jangan terlalu banyak menengok ke belakang, selain menyebabkan sakit leher, sakit hati juga terutama.
Selamat tinggal masa lalu, masa kini akan aku hadapi dengan kejujuran dan berpikir dengan positif. Terimakasih kamu sudah menjadi bagian tersuram dikehidupan cemerlangku. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar