Senin, 16 Juni 2014

Panah Berbentuk Hati

Nobita adalah gadis fresh graduate dari universitas swasta di bandung yang baru saja lulus 2 tahun yang lalu. (Fresh graduate bagian mananya ??) Dia tak pernah mau mengakui tahun angkatan kuliahnya, karna menurutnya kalau dia berkata yang sebenarnya, otomatis orang-orang sekitarnya akan mengetahui tahun kelahiran dia yang sesungguhnya. Kritis memang, tapi ya seperti inilah kelakuan gadis berusia 23 tahun ini. Ups !
Nobita atau biasa dipanggil dengan panggilan Nobi merasa sudah hilang arah karna pujaan hati yang diidam-idamkannya belum jua berkunjung mengunjunginya di Jakarta Raya ini.
2 tahun yang lalu Nobi memutuskan untuk berurbanisasi dari Cianjur ke Jakarta. Meskipun tempat lahir Nobi kurang terlihat keren karna terlahir di Cianjur, tetapi paras wajahnya akan mengalahkan beberapa wanita yang lahir di Subang,Tasikmalaya dan Garut. Cantik. Tidak bisa dipungkiri, Nobi terlahir menjadi seorang wanita yang cantik. Tidak ada setitik noda yang terlihat dari luar Nobi, mungkin bisa saja di dalamnya terdapat panu. Tapi itu tidak menjadi masalah untuk Nobi, cukup oleskan salep semua lancar.
Unge selalu hadir dalam acara apa pun bersama Nobi, karna hanya Unge lah yang selalu membawa keceriaan bagi Nobi. Gaya khas kepanikan Unge, selalu membawa Nobi ke dalam toilet, karna Nobi tengah dibuat pipis dicelana akan tingkah kepolosan Unge.
Saat itu hari senin, Nobi dan Unge pergi ke sebuah undangan pernikahan teman Nobi yang bertempatkan di bandung. Nobi pun sengaja meliburkan dirinya dari pekerjaan yang menurutnya terlalu monoton. Nobi berangkat menuju bandung. Sesampai di bandung, Unge sudah menjemputnya.
" Ohh senangnya hati gue, lo selalu tepat deh kalau jemput gue !" Seru Nobi pada Unge yang sudah menunggu Nobi sejak 30 menit yang lalu.
" Buruan lo masuk, keburu kehabisan bunga pengantinnya ! " jawab Unge dengan ketus.
" Lah bukan makanannya yang keburu habis Nge ? " tanya Nobi terheran-heran.
Unge pun malah balik bertanya pada Nobi, " Inget gak Nobi.. umur lo sekarang itu berapa ? "
" Masih 23 tahun Nge, kan lo diatas gue umurnya. Santai saja lagi, gue belum mau nyusul lo kok ! "
" Gue kan sudah ada calonnya, lo apa kabarnya 23 tahun belum dapat cowok juga ! "
Nobi pun termenung sejenak. Dia berpikir, ada benarnya perkataan temannya itu.
Unge pun langsung tancap gas menuju jalan gatot subroto. Sesampai di sana, Unge asyik dengan pilihan-pilihan stand makanan di sana. Dan Nobi membaur dengan teman-teman kuliahnya dulu.
Nobi pun dikenalkan dengan teman kuliahnya itu yang berbeda fakultas dengannya. Akhirnya Nobi dan Adith berkenalan.
Rena pun memanggil Nobi.
" Nobi, sini lo ! "
" Woah... lo Ren, keren sudah hamil lagi. Lo kapan nikahnya Ren ? "
Nobi pun malah mengajak Rena untuk berbasa-basi.
" Gak penting ah ! Cowok lo mana ? "
" Kok kagak penting, itu calon anak lo masak gak penting Ren. Gue single ! "
" Maksud gue, pertanyaan lo ke gue kagak penting. Mau gue kenalin sama si Adith gak ? "
" Adith ? Siapa memangnya ? "
" Adith, anak fisip ! Dulu lo sempat suka kan sama dia ? "
" Gue gak tahu Ren, yang mana sih ? "
Nobi memiliki sifat pelupa yang permanen. Kini, Rena pun memanggil Adith yang sedang mengobrol dengan Unge.
Adith pun menghampiri Rena dan Nobi.
" Woah... lo Ren, keren sudah hamil lagi. Lo kapan nikahnya Ren ? "
Nobi pun keheranan, sepertinya kalimat pertanyaannya Adith sama persis dengan pertanyaannya tadi pada Rena.
Rena pun tidak menjawab pertanyaan Adith.
" Adith, sini gue kenalin lo sama teman kampus gue ! "
Rena pun memberi kode pada Nobi untuk menjabat tangan Adith.
" Halo Adith, gue Nobi. "
" Oh, gue Adith. "
Rena malah meninggalkan Adith dan Nobi. Dengan wajah tersipu malu dicover dengan kecantikannya, Nobi terlihat gugup saat mengobrol dengan Adith.
Adith pun meminta kontak Nobi yang bisa dihubungi dengan alasan Nobi akan diajak Adith untuk acara pemotretan. Wajar saja, Nobi memiliki postur tubuh yang ideal.
1 bulan kemudian...
Adith tak kunjung menghubungi Nobi dari setelah pertemuan terakhir mereka di Jakarta, saat Adith menjadi panitia pameran photography di sana.
Rupanya Adith tengah mempersiapkan sesuatu untuk Nobi, jika Nobi nanti tiba di bandung, dibantu oleh teman sekolahnya dulu di SMA, Unge. Adith merasa yakin, sureprise ini akan berhasil untuk Nobi.
Nobi pun menceritakan kegalauannya terhadap Adith. Ternyata diam-diam Nobi memang menaruh harapan pada Adith. Tapi itu semua tidak bertepuk sebelah tangan. Adith mengabulkan semua pengharapan Nobi.
Tepat pukul 8 malam di sebuah cafe bandung, Adith menyatakan cintanya pada Nobi.
Malam menjelang tidur, Nobi hampir tidak bisa tidur semalaman. Nobi merasa seperti melayang dan tertusuk oleh anak panah yang ujungnya berbentuk hati.
TAMAT.

kapan itu semua terjadi pada penulis ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar