Orang-orang akan selalu mengucapkan, "Happy Graduation darl, dear,beb,say,Nge!"
Hari itu, sabtu tepatnya aku lulus kuliah menyelesaikan studi S2ku, yang kupikir aku tidak akan pernah bisa lulus. Tidak ada yang berkesan begitu aku lulus, baik di dalam maupun di luar sidang. Di luar hanya ada teman-teman seperjuanganku, tidak ada seseorang yang membuatku merasa spesial. Tetapi, dari jauh sudah terlihat ada cewek yang berlari menghampiriku, mataku agak rabun, jadi aku belum bisa melihat jelas siapa dia.
"Ungeeeee!!!" Teriak cewek itu.
Ah rupanya kawanku, Dira.
"Dira... gue pikir lo gak akan datang ke bandung." Tanyaku sambil memeluknya.
"Gue pasti datanglah, kapan lo wisuda? Gue di bandung hanya sampai besok aja." Tanya Dira dengan wajah yang sedikit lelah.
"Yah..gue bulan depan wisudanya Dir, masa lo gak bisa datang ?"
"Sorry Nge, gue gak janji!"
Jawaban Dira, membuatku semakin gak bersemangat menjelani kehidupan selama satu bulan kedepan.
Aku dan Dira pun pulang, dan kami bergegas menuju tempat makan untuk perayaanku yang baru saja usai sidang.
Sesampai di tempat makan, Dira bertanya padaku.
"Nge, kapan lo married ?"
"Pertanyaan lo Dir, gue gak mungkin nikah tahun ini juga. Pendamping wisuda aja gue belum punya Dir.." jawabku pesimis.
"Tenang Nge, gue yakin dibanding gue, kayaknya yang duluan married itu lo Nge.,"
Jawaban Dira memberikan semangat untukku. Sayang itu belum tentu terjadi, dipikiranku siapa yang akan jadi pendamping wisuda untukku.
Dira pun pulang menuju hotel dimana dia tidur disana selama dua hari, dan aku pun pulang dengan raut wajah yang tidak semangat.
Saat aku masuk mobil, tiba-tiba ada cowok yang menghampiriku, tapi aku kurang mengenalnya.
"Unge!" Sapa cowok berkacamata itu.
"Iya siapa ya ?" Tanyaku dengan heran.
"Woah parah kamu pura-pura lupa gitu! Aku Edo temannya Vira." Jawab cowok itu yang mengaku dia sebelumnya pernah berkenalan denganku.
"Edo ? Ada hubungannya sama Vira ?"
"Haduh Unge, kamu ini masih aja bloon!"
Hah, berani banget itu cowok bilang-bilang bloon, bikin makin kesel aja. Aku pun langsung masuk ke mobil dengan wajah yang kesal.
"Heh, Nge ! Buka dulu, kamu kenapa sih?" Tanya cowok itu, sambil mengetuk-ngetuk pintu mobilku.
Dan akhirnya aku pun membukakan pintu kaca mobilku dan dengan marah aku berkata,
"Kamu ini siapa ? Saya gak kenal sama kamu, kalau Vira iya saya kenal, dia kan temen kantorku dulu!"
Cowok itu malah ketawa,
"Ya udah aku masuk nih ya!"
Dia pun dengan PD masuk ke dalam mobilku. Dan aku pun hanya mengangguk saja.
Selama 15 menit dia mengembalikan memori di 5 tahun yang silam, saat aku jalan-jalan di mall dan bertemu dengan Vira juga Edo, aku pun dikenalkan oleh Vira. Sayang saat itu aku masih bersama pacar terlamaku dan Edo masih berpacaran dengan Nafissa. Tapi sekarang Edo bercerita padaku, dia sudah putus dengan Naffisa 2 tahun yang lalu, begitu pun aku sudah berakhir bersama pacar lamaku, 1 tahun yang lalu dan hingga sekarang masih menyandang status SINGLE.
Dari pertemuanku bersama Edo satu minggu yang lalu, Edo ternyata hadir di acara wisudaku. Aku senang sekali, padahal Edo dan aku hanya berteman saja. Dira pun juga ikut hadir bersama Vira. Ah Tuhan, aku sangat senang sekali saat itu. Aku mendapatkan 3 bunga dari orang-orang yang berarti buatku. Kakak, Dira dan.. Edo, yang menjadi tunanganku sekarang.
Sabtu, 13 September 2014
Happy Graduation
Mendadak Ilfeel
Bimo adalah salah satu karyawan bank swasta di Jakarta. Kesehariannya lebih banyak disibukkan dengan pekerjaannya, bahkan hingga weekend menjelang pun ia harus tetap bekerja jika memang saat dibutuhkan. Dari zaman sekolah sampai ia sudah menjadi seorang karyawan, ia belum pernah mendapatkan kekasih sesungguhnya. Sempat Bimo berkenalan dengan rekan sejawatnya, namun malang sekali nasib Bimo, ternyata perempuan itu adalah pacar teman Bimo sendiri, Renald.
"Hai Shila, baru datang ?" Sapa Bimo saat Shila yang sedang terburu-buru menuju ruang kerjanya.
"Hai om, iya nih Shila telat lagi, takut dimarahin ibu bos ah Shila mau menyelinap lewat sini. " jawab Shila dengan raut wajah yang lucu.
Sebentar, saat itu Bimo langsung meninggalkan Shila, padahal masih banyak kata pujangga yang akan Bimo lontarkan untuk Shila.
Rupanya Bimo kesal sendiri pada Shila, karna dari awal masuk Shila mulai kerja, Shila selalu memanggil Bimo dengan sebutan om, padahal usia mereka hanya terpaut 8 tahun. (Ya cocok kali dipanggil om)
Jam pulang pun sudah tiba, saatnya Bimo bertemu dengan kawannya itu, Renald. Bimo menancap gas menuju Cafe dimana Renald sudah menunggunya dari 15 menit yang lalu.
Akhirnya Bimo pun sampai di cafe tersebut.
"Halo nih bro, lama banget lo kesininya !" Teriak Renald pada Bimo yang sedang berjalan menuju kursi dimana Renald sedang duduk.
"Ah gue telat 30 menit doang juga. Lo udah pesan apa nih?" Jawab Bimo yang langsung membukakan buku menu cafe.
"Gw udah habis 2 gelas loh, lo pesan aja!"
Bimo pun memesan makanan berat kesukaannya dan tak lupa minuman menyegarkan yang sehat, susu soda.
Bimo pun menceritakan pada Renald, di kantornya ia bertemu dengan gadis cantik yang masih muda dan terkesan sensual dimata Bimo.
"Haha jadi lo lagi naksir anak baru! Tapi cewek gue juga kerja di kantor lo deh Bim, baru semingguan lah. "
Bimo masih belum sadar bahwa Shila adalah kekasihnya Renald.
"Yang jelas Ren gue bukan naksir cewek lo ya, cewek yang gue taksir ini udah bener-bener lain dari pada lainlah." Singkat Bimo.
"Iya gue tau kok Bim, selera lo kan keren gitu Bim, mangkanya sampai sekarang lo jomblo terus." Jawab Renald sekaligus memberi sindiran pada Bimo.
Ponsel Renald pun berbunyi, karna ponsel Renald diletakkan diatas meja, otomatis Bimo bisa melihat siapa yang menelpon Renald.
Bimo pun terkejut bukan main, ternyata terpampang nama penelponnya itu adalah "cayang chila" .
"Bentar Bim, cewek gue nelpon nih."
Terdengar dari percakapan Renald dan kekasihnya itu,sesekali Renald menyebutkan nama cayangku chila.
Bimo masih berpikir positif, mungkin memang namanya Chila bukan Shila. Namun sayang, Tuhan berkata lain, Bimo harus siap menelan pahitnya kenyataan yang terjadi.
"Ren, nama cewek lo siapa itu yang kata lo kerja di kantor gue juga, chihuahua ?"
"Lo kata cewek gue anjing apa. Shila nama cewek gue, cuma dia pengen dipanggil Chila Chila mulu.
Bimo langsung diam. 5 menit kemudian Bimo tersenyum pasrah. 3 menit kemudia Bimo pergi ke toilet. Dan kembali menemui Renald dengan wajah yang lebih ikhlas.
Renald pun kembali menanyakan siapa nama perempuan yang Bimo taksir.
"Jadi gimana Bim, kelanjutan lo sama cewek yang lo suka itu ?"
Bimo pun menjawab dengan rileks,
"Gak tau sih Ren, mendadak gue jadi ilfeel lihat tingkah itu cewek yang sok imut, sok cantik lagi."